Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label Mekanika Teknik. Show all posts
Showing posts with label Mekanika Teknik. Show all posts

Contoh Soal Tegangan Tali

Diketahui gaya P = 10 Kg akan dibagi menjadi 2 gaya dengan tali 1 da n tali 2 seperti gambar. Tentuka Berapa Tegangan Tali 1 dan 2 ( Pi dan P2?).





TUGAS!

Dari Soal diatas jika diketahui Tegangan Tali 1 (P1= 7 Kg )

Tentukanlah Tegangan Tali 2 !






 

 

 



Read More »
09 October | 1komentar

Ilustrasi-Gaya-Yang-Bekerja-Pada-Satu-Titik-Tangkap



Gambar 1. Ilustrasi Gaya yang Bekerja pada satu Titik Tangkap



Gambar 2. Ilustrasi Gaya yang Bekerja pada satu Titik Tangkap


Dari kedua Ilustrasi Gambar Gaya-gaya yang bekerja pada Satu Titik Tangkap, untuk mencari besar Resultante Gaya adalah dengan menguraikan pada sumbu X dan Sumbu Y.


Gambar 1 Gayanya menjadi:








Gambar 2 Gayanya menjadi:








Read More »
24 September | 1komentar

Menguraikan Gaya Terhadap Sumbu X dan Sumbu Y

Menguraikan Gaya

Mengurai gaya bertujuan untuk menentukan arah dan besarnya resultan dari komponen-komponen gaya yang mempunyai sejumlah gaya dengan titik tangkap sama dan arah berlainan . Sebuah gaya yang mempunyai arah tertentu diuraikan terhadap sumbu X dan sumbu Y , Jika komponen gaya tersebut mempunyai lebih dari satu gaya , maka gaya-gaya lainnya dapat diuraikan juga , sehingga resultan pada sumbu X (Rx) maupun resultan pada sumbu Y (Ry) dapat ditentukan dengan mudah
 




Gaya P membentuk sudut  terhadap sumbu X, jika diuraikan terhadap sumbu x dan sumbu y maka menjadi Px (pada sumbu x) dan Py (pada sumbu y). seperti gambar dibawah ini.


Contoh soal berikut ini:


Tentukanlah Resultante Gaya dari 3 Gaya diatas jika = .

Jawab:





Read More »
24 September | 29komentar

Macam-macam Gaya

Gaya dapat didefisinikan sebagai sesuatu yang menyebabkan benda (titik materi) bergerak baik dari diam maupun dari gerak lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Dalam teknik bangunan gaya berasal dari bangunan itu sendiri berat benda di atasnya atau yang menempelnya, tekanan angin, gempa,perubahan suhu dan pengaruh pengerjaan. Lebih lanjutnya dapat dilihat disini

Macam-macam Gaya:
A. Gaya Aksi
B. Gaya Reaksi

A. Gaya Aksi
    Biaya disebut dengan pembebanan/ Muatan.
    
    a. Muatan berdasarkan Permukaan singgung terhadap benda/ bentuk pembebanan/ Garis kerjanya:
        1) Muatan/beban Titik/terpusat.
             Muatan yang luas singgung terhadap benda kecil, sehingga diabaikan atau beban atau muatan  
              yang tertuju pada satu titik .


          2) Muatan terbagi Rata/ Beban Merata
              Beban atau muatan yang tidak tertuju pada satu titik, tapi terbagi pada bagian atau seluruh elemen
              struktur tersebut





           3) Muatan tidak merata/ Beban segitiga
                Contohnya beban di dinding kolam

     b. Berdasarkan Lamanya pembebanan

         1) Muatan Tetap / Beban Mati
             Muatan yang bekerja terus menerus atau permanen pada struktur yang tiak bisa dipindahkan.
             Misalnya berat sendiri bangunan, berat/muatan beton, berat kayu, berat lantai dsb.
         2) Muatan Sementara/ Beban Hidup
             Muatan yang sifatnya sementara bisa bergerak atau digeser/ dipindahkan.
             Contohnya berat manusia, berat mesin dsb.

     c. Berdasarkan Pengaruh Pembebanan
         1) Muatan Momen
         2) Momen puntir 

     d. Berdasarkan Sifat Pembebanan
         1) Muatan Langsung
         2) Muatan Tak Langsung


B. Gaya Raksi (Reaksi Tumpuan)
     Berguna bagi penopang atau untuk menahan gaya-gaya luar yang bekerja pada konstruksi/struktur.

    Berikut macam-macam Tumpuan (Klik disini)



Read More »
11 September | 39komentar

Ulangan 2


Read More »
10 September | 0komentar

Penilaian Tengah Semester


PETUNJUK UMUM
  1. Bacalah petunjuk setiap soal sebelum memulai mengerjakan soal
  2. Isilah nama dan nomor absen pada lembar jawaban
  3. Bacalah soal dengan cermat dan teliti
  4. Memulai dengan soal yang dianggap mudah
  5. Perhatikan dengan seksama data-data soal yang ditambahkan

      Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!


1. Sebutkan defenisi struktur bangunan.?
2. Jelaskan klasifikasi elemen struktur berdasarkan kekakuannya?   
3. Jelaskan Klasifikasi struktur bardasarkan material pembentuknya? 
4. Jelaskan Defenisi dari masing-masing elemen utama struktur?
5. Sebut dan jelaskan klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya!
6. Jelaksan Definisi dari hal berikut :
a. Beban Angin
       b. Beban Mati          
7. Jelaskan dan berikan contoh yang termasuk beban hidup!
8. Sebutkan perbedaan antara beban statis dan beban dinamis!
9. Sebutkan pengertian dari:
       a.  Gaya
       b.  Sebutkan dan gambarkan symbol


6……
gaya lengkap dengan sifat-sifatnya!
10. Tentukan nilai penjumlahan  gaya-gaya (Resultan) dan arahnya!




Read More »
10 September | 1komentar

Download Soal-Soal Mekanika Teknik

Ilustrasi Penerapan Perhitungan Reaksi Pada Tumpuan
Mekanika Teknik sebagai salah satu Mata Pelajaran pada Kelompok Mapel C2 (Kelompok Mata Pelajaran Dasar Keahlian).
Perlu banyak latihan dalam mempelajari Mekanika Teknik,mengerjakan soal. Mekanika Teknik sebagai dasar keahlian dalam merencanakan dimensi atau kekuatan struktur. Dasar perencanaan perhitungan kekuatan.
Sebagai Perhitungan Statika Bangunan (tahun 2000an) berganti lagi menjadi nama Mekanika Teknik.
Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).
Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah:
- Stabilitas
- keseimbangan gaya
- kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya elastisitas
Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.

Berikut contoh-contoh soal mekanika Teknik:
Download soal-soal dibawah ini:


Read More »
04 September | 0komentar

Menyusun Gaya

Menyusun Gaya adalah memadukan atau menjumlahkan beberapa gaya menjadi satu. Penjumlahan beberapa gaya menjadi satu disebut dengan Resultante.

1. Menyusun Gaya yang Kolinier
Kolinier adalah gaya-gaya yang bekerja dalam satu garis lurus
a. Penjumlahan gaya yang searah

P1 + P2 + P3 = R

Contoh:

1. Diketahui P1 = 10 Kg, P2= 5 Kg dan P3 = 20 Kg, Ketiga gaya bekerja kearah kanan secara kolinier tentukan berapa besar gaya penggantinya (R) ?

Jawab:

R= P1+P2+P3
   = 10 + 5 + 20
   =  35 Kg

b. Menyusun gaya yang berlawanan arah

2. Tiga buah gaya bekerja dalam satu garis lurus P1 bekerja kearah kanan sebesar 20 Kg. P2 dan P3 bekerja kearah kiri masing-masing 5kg dan 10 kg. Tentukanlah berapa besar pengganti dari ketiga gaya tersebut?

Jawab:

R= P1+ (- P2) +(- P3)
   = 20 - 5 - 10
   = 5 Kg ( kearah Kanan)

Dianggap gaya berlawanan negatif


2. Menyusun Gaya Koplanar
    Gaya-gaya yang bekerja dalam satu bidang datar/rata

   a. Menyusun  gaya yang sejajar
Contoh Soal:

1. Tiga buah Gaya P1, P2 dan P3 masing-masing besarnya  5Kg, 12Kg dan 14Kg. Tentukanlah Gaya Penggantinya!
Jawab:

R= P1+P2+P3
   = 5 + 12 + 14
   = 31 Kg

2. Diketahui 3 buah gaya P1, P2 dan P3 masing-masing sebesar 5 Kg, 15Kg dan 30Kg.
P1 dan P2 bekerja kearah bawah dan P3 bekerja kearah atas. Tentukan besar Resultante Gayanya!

Jawab:
    R = P1 + P2 + P3
        = -5   + (-15) + 30
        =  10 Kg
           Arah gaya Pengganti (R) adalah keatas
   b. Menyusun gaya yang membentuk sudut

Letak Resultante (R) adalah:



Dua buah gaya P1 dan P2 membentuk Gaya dengan sudut alfa.
Maka besar Gaya Pengganti (R) adalah arah diagonal nya.

Besar R adalah



c. Dua Gaya saling Tegak Lurus (90 derajat)


Letak Resultante (R)


Besar Resultante (R) adalah :







Read More »
28 August | 30komentar

Muatan (Gaya Aksi) Dan Gaya Reaksi

Muatan adalah beban yang bekerja pada suatu struktur yang mempunyai besaran, arah dan garis gaya.


Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung ( PPIUG ), beban atau muatan dibagi atas 5 macam :

1. Beban Mati ( Dead Load ) --- M, adalah beban yang bersifat tetap atau konstan.
Contoh : beban struktur sendiri seperti atap, rangka atap, balok, lantai, dll.

2. Beban Hidup ( Live Load ) --- H, adalah beban yang bersifat tidak tetap, bergerak, berubah sewaktu-waktu. Contoh : manusia, berbagai perabot, dll.

3. Beban Angin ( Wind Load ) --- A, adalah beban berupa angin dengan segala arah dan kecepatannya.

4. Beban Gempa ( Earthquake Load ) --- G, adalah beban berupa gempa bumi atau pergerakan (pergeseran) lapisan tanah bumi.

5. Beban Khusus ( Special Load ) --- K, adalah beban-beban yang merupakan penyederhanaan kenyataan sehari-hari. Contoh : penurunan (settlement), efek cuaca, panas, suhu, temperatur, susut (shrinkage), dll.

Jenis Muatan berasarkan dari bentuk pembebanan kepada suatu konstruksi, beban dapat dibedakan menjadi :
1. Beban atau Muatan Terpusat ( Muatan Titik ), adalah beban atau muatan yang tertuju pada satu titik. Contoh : manusia, perabot, benturan, muatan ban kereta api terhadap rel dll.
Beban Titik disimbulkan dengan Huruf P (P besar).

Berat manusia diibaratkan beban titik

Luas singgung Roda Kereta Api terhadap rel keci, dianggap sebagai beban titik

Muatan Titik adalah muatan yang luas singgung terhadap bidang singgung kecil sehingga diabaikan (berupa titik).

2. Beban atau Muatan Terbagi/ Muatan Merata, adalah beban atau muatan yang tidak tertuju pada satu titik, tapi terbagi pada bagian atau seluruh elemen struktur tersebut.

Beban merata dilambangkan dengan q
satuan Kg/m atau T/m

Berat (Q) = q x l



Luas singgung terhadap bidang singgung besar sehingga tidak bisa diabaikan.


3. Beban Berbentuk Segitiga

Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter pada bagian ban yang paling besar lihat.
Contoh Perhitungan pembeban pada lantai dan Pembebanan tekanan air pada dinding kolam.



Diatas adalah gaya Aksi (yang mengenai suatu benda). Ada Gaya Reaksi, sebagai rekasi terhadap aksi yang dilakukan oleh gaya reaksi. Arah berlawanan dengan Gaya Aksi

GAYA REAKSI
Gaya Reaksi biasanya terjadi pada tumpuan sebagai akibat/perlawanan agar tetap stabil karena adanya aksi yang mengenai benda.
 Berikut adalah macam-macam tumpuan KLIK

Read More »
14 August | 0komentar

Gaya Pada Struktur Bangunan

A. Pengertian Gaya

Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda itu diam atau bergerak. Saat benda itu sedang bergerak kemudian diam bekerja gaya. Saat benda itu diam kemudian bergerak maka itulah gaya.

Gaya dilambangkan dengan tanda panah

Simbol Gaya
A = Titik Tangkap Gaya
B = Arah Gaya
P = Besar Gaya
l  = Garis kerja gaya: garis yang dilalui oleh gaya


B. Sifat Gaya

Gaya dilambangkan dengan Huruf P atau F.
Sifat Gaya :
1. Mempunyai besaran
2. Mempunyai arah
3. Mempunyai titik tangkap

C. Komposisi Gaya


  1. Gaya-gaya kolinier (colinear forces) = gaya-gaya yang segaris kerjanya terletak pada satu garis lurus 
  2. Gaya-gaya koplanar (coplanar forces) = gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang rata 
  3. Gaya-gaya ruang (three dimensional system of forces) = gaya-gaya yang bekerja didalam ruang Gaya-gaya konkuren (concurrent forces) = gaya-gaya yang garis kerjanya melalui sebuah titik sedang jika sebaliknya disebut nonkonkuren 
  4. Gaya-gaya sejajar = gaya-gaya yang garis kerjanya sejajar baik pada bidang rata maupun dalam ruang
Komposisi Gaya


Read More »
13 August | 0komentar

Kriteria Pembebanan Struktur

TINJAUAN BEBAN
Dalam melakukan analisis desain suatu struktur bangunan, perlu adanya gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur. Hal penting yang mendasar adalah pemisahan antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis.



1. Beban statis

Beban statis adalah gaya yang bekerja secara terus-menerus atau konstan.
Jenis-jenis beban statis menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Rumah dan Gedung 1983 adalah sebagai berikut:

• Beban mati (dead load/ DL) Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan, termasuk segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya.

• Beban Hidup ( Live Load/LL)
Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban gempa dan pengaruh-pengaruh khusus yang diakibatkan oleh selisih suhu, pemasangan (erection), penurunan pondasi, susut, dan pengaruh-pengaruh khusus lainnya. Meskipun dapat berpindahpindah, beban hidup masih dapat dikatakan bekerja perlahan-lahan pada struktur.
Beban hidup diperhitungkan berdasarkan perhitungan matematis dan menurut kebiasaan yang berlaku pada pelaksanaan konstruksi di Indonesia. Untuk menentukan secara pasti beban hidup yang bekerja pada suatu lantai bangunan sangatlah sulit, dikarenakan fluktuasi beban hidup bervariasi, tergantung dari banyak faktor. Oleh karena itu faktor pengali pada beban hidup lebih besar jika dibandingkan dengan faktor pengali pada beban mati.


2. Beban Dinamik
Beban dinamik adalah beban dengan variasi perubahan intensitas beban terhadap waktu yang cepat. Beban dinamis ini terdiri dari beban gempa dan beban angin.

a) Beban Gempa
Gempa bumi adalah fenomena getaran yang dikaitkan dengan kejutan pada kerak bumi. Beban kejut ini dapat disebabkan olehbanyak hal, tetapi salah satu faktor utamanya adalah benturan/pergesekan kerak bumi yang mempengaruhi permukaan bumi. Lokasi gesekan ini disebut fault zone. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang. Gelombang ini menyebabkan permukaan bumi dan bangunan di atasnya bergetar.
Pada saat bangunan bergetar timbul gaya-gaya pada struktur bangunan karena adanya kecenderungan dari massa bangunan untuk mempertahankan dirinya dari gerakan.
Gaya yang timbul disebut gaya inersia, besar gaya tersebut bergantung pada banyak faktor yaitu:
1. Massa bangunan
2. Pendistribusian massa bangunan
3. Kekakuan struktur
4. Jenis tanah
5. Mekanisme redaman dari struktur
6. Perilaku dan besar alami getaran itu sendiri
7. Wilayah kegempaan
8. Periode getar alami

b) Beban Angin
Berdasarkan Peraturan Muatan Indonesia 1971,muatan angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (isapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positif dan tekanan negatif ini dinyatakan dalam kg/m2 ,

Pembebanan https://www.sarastiana.com/2016/09/pembebanan-pada-struktur.html

Read More »
07 August | 0komentar

Kriteria Desain Struktur

Denah Rumah dan Desain Prespektif 3D
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi struktur bangunan adalah Kriteria desain struktur. Bab ini menjelaskan tentang kriteria desain serta keterangan umum perencanaan struktur sebagai acuan Perencana Struktur dalam melakukan pekerjaan desain struktur.
Kriteria desain menjelaskan secara singkat mengenai peraturan-peraturan, standar-standar yang digunakan, asumsi pembebanan, jenis dan mutu bahan/ material struktur, sistem struktur atas dan struktur bawah/pondasi, analisa/modelisasi struktur, anggapan-anggapan yang digunakan.
Untuk melakukan desain dan analisis struktur perlu ditetapkan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa struktur sesuai dengan manfaat penggunaannya.

Kriteria-kriteria  Desain Struktur adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan Layan (Serviceability) 

Struktur harus mampu memikul beban rancangan secara aman, tanpa kelebihan tegangan pada material dan mempunyai batas deformasi dalam batas yang diizinkan.
Kemampuan layan meliputi:

  • Kriteria kekuatan yaitu pemilihan dimensi serta bentuk elemen struktur pada taraf yang dianggap aman sehingga kelebihan tegangan pada material (misalnya ditunjukkan adanya keratakan) tidak terjadi.
  • Variasi kekakuan struktur yang berfungsi untuk mengontrol deformasi yang diakibatkan oleh beban. Deformasi merupakan perubahan bentuk bagian struktur yang akan tampak jelas oleh pandangan mata, sehingga sering tidak diinginkan terjadi. Kekakuan sangat tergantung pada jenis, besar, dan distribusi bahan pada sistem struktur. Untuk mencapai kekakuan struktur seringkali diperlukan elemen struktur yang cukup banyak bila dibandingkan untuk memenuhi syarat kekuatan struktur. 
  • Gerakan pada struktur yang juga berkaitan dengan deformasi. Kecepatan dan percepatan aktual struktur yang memikul beban dinamis dapat dirasakan oleh pemakai bangunan, dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada struktur bangunan tinggi terdapat gerakan struktur akibat beban angin. Untuk itu diperlukan kriteria mengenai batas kecepatan dan percepatan yang diizinkan. Kontrol akan tercapai melalui manipulasi kekakuan struktur dan karakteristik redaman. 


2) Efisiensi 

Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain struktur yang relatif lebih ekonomis. Indikator yang sering digunakan pada kriteria ini adalah jumlah material yang diperlukan untuk memikul beban. Setiap sistem struktur dapat memerlukan material yang berbeda untuk memberikan kemampuan layan struktur yang sama. Penggunaan volume yang minimum sebagai kriteria merupakan konsep yang penting bagi arsitek maupun perencana struktur.

3) Konstruksi 
Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pilihan struktural. Konstruksi merupakan kegiatan perakitan elemen-elemen atau material-material struktur. Konstruksi akan efisien apabila materialnya mudah dibuat dan dirakit. Kriteria konstruksi sangat luas mencakup tinjauan tentang cara atau metode untuk melaksanakan struktur bangunan, serta jenis dan alat yang diperlukan dan waktu penyelesaian. Pada umumnya perakitan dengan bagian-bagian yang bentuk dan ukurannya mudah dikerjakan dengan peralatan konstruksi yang ada merupakan hal yang dikehendaki.

4) Ekonomis
Harga merupakan faktor yang menentukan pemilihan struktur. Konsep harga berkaitan dengan efisiensi bahan dan kemudahan pelaksanaannya. Harga total seuatu struktur sangat bergantung pada banyak dan harga material yang digunakan, serta biaya tenaga kerja pelaksana konstruksi, serta biaya peralatan yang diperlukan selama pelaksanaan.

5) Faktor keamanan 
Faktor keamanan (safety factor) adalah hal yang penting dalam analisa dan perencanaan struktur secara keseluruhan. Faktor keamanan tergantung pada bahan dan geometri, beban yang bekerja (beban mati,beban hidup,beban gempa,beban angin)



Read More »
07 August | 0komentar

Real RPP Single Sheet

Salah satu kebijakan Mas menteri Pendidikan adalah guru jangan dibebani dengan administrasi-administrasi. Bahkan RPP pun jika perlu satu lembar. Berikut contoh RPP 1 lembar itu. Real RPP Single Sheet.




Read More »
06 August | 0komentar

Materi Mekanika Teknik

Perangkat pembelajaran untuk menunjang Materi MEKANIKA TEKNIK (MEKTEK0. Proses Belajar Mengajar (PBM) ini sesuai dengan kurikulum tahun 2013. Informasi tentang SK/KD/ dengan meng-KLIK gambar dibawah ini. Perangkat pembelajaran DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN pada Mata Pelajaran MEKANIKA TEKNIK (MEKTEK)
Silahkan anda Klik pada tulisan yang dimaksud untuk melihat dan mendownload Materi.
         

ELEMEN STRUKTUR UTAMA



PERKEMBANGAN STRUKTUR



STRUKTUR BANGUNAN

KRITERIA DESAIN STRUKTUR
KRITERIA PEMBEBANAN
BAGAN MATERI BAB I


BAB III:
Silahkan anda Klik pada tulisan yang dimaksud untuk melihat dan mendownload Materi.
         

GAYA PADA STRUKTUR BANGUNAN



MUATAN (GAYA AKSI)



MENYUSUN GAYA

TEST PILIHAN GANDA
TEST ESSAY
BAGAN MATERI BAB I
MENGURAIKAN GAYA THD SUMBU X DAN Y
ILUSTRASI GAYA PADA 1 TITIK TANGKAP
BAGAN MATERI BAB I

Read More »
06 August | 21komentar